Irigasi
merupakan kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk mengairi lahan pertanian.
Irigasi sudah dikenal sejak jaman peradaban manusia dulu seperti Mesir,
Mesopotamia, Cina dan lainnya. Pada dasarnya irigasi dilakukan dengan cara
mengalirkan air dari sumbernya (danau/sungai) menuju lahan pertanian. Di era
modern ini sudah berkembang berbagai macam jenis metode irigasi untuk lahan
pertanian. Ada 4 jenis irigasi yang banyak ditemui saat ini yaitu
1. Irigasi
permukaan (surface irrigation)
2. Irigasi
bawah permukaan (sub surface irrigation)
3. Irigasi
pancaran (sprinkle irrigation)
4. Irigasi
tetes (drip irrigation)
Irigasi
permukaan merupakan jenis irigasi paling kuno dan pertama di dunia. Irigasi ini
dilakukan dengan cara mengambil air langsung dari sumber air terdekat kemudian
disalurkan ke area permukaan lahan pertanian mengggunakan pipa/saluran/pompa
sehingga air akan meresap sendiri ke pori-pori tanah. Sistem irigasi ini masih
banyak dijumpai di sebagian besar masyarakat Indonesia karena tekniknya yang
praktis.
Irigasi
bawah permukaan adalah irigasi yang dilakukan dengan cara meresapkan air ke dalam tanah
dibawah zona perakaran tanaman melalui sistem saluran terbuka maupun dengan
pipa bawah tanah.
Irigasi pancaran adalah adalah irigasi modern yang menyalurkan air dengan tekanan
sehingga menimbulkan tetesan air seperti hujan ke permukaan lahan pertanian.
Pancaran air tersebut diatur melalui mesin pengatur baik manual maupun
otomatis. Sistem ini banyak digunakan di negara-negara maju seperti Amerika
Serikat, New Zealand dan Australia. Selain untuk pengairan, sistem ini juga
dapat digunakan untuk proses pemupukan.
Irigasi tetes adalah sistem irigasi dengan menggunakan pipa atau selang berlubang
dengan menggunakan tekanan tertentu yang nantinya air akan keluar dalam bentuk
tetesan langsung pada zona perkaran tanaman.
Sumber:
http://cdn.gardena.com/dimage.axd/productLarge/ga250-0121/600x400/below-and-above-ground-drip-irrigation-l-76cf89e4.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar