Minggu, 25 Januari 2015

Nilai Matematika Mahasiswa Faperta (TA 2014/2015)

Daftar Nilai Mahasiswa MK Matematika
Tahun Ajaran 2014 / 2015

Assalamualaikum Wr. Wb

Sehubungan telah berakhirnya perkuliahan semester ganjil pada Fakultas Pertanian Universitas Kutai Kartanegara, maka kami sampaikan daftar nilai mahasiswa agar dapat dilihat dan diperiksa oleh mahasiswa yang bersangkutan. Jika dirasa terdapat kesalahan atau keberatan atas nilai tersebut, silahkan menghubungi dosen pengajar mata kuliah tersebut.

Daftar Nilai dapat diakses di:

Pem-publish-an nilai pada blog ini, sebagai alternatif karena saat ini di Fakultas, untuk kenyamanan tidak diperkenankan lagi menempelkan DPNA mahasiswa pada dinding seperti semester sebelumnya. Selain itu ini dilakukan karena SIMAK yang disediakan oleh Universitas belum rampung sepenuhnya, sehingga belum dapat diakses oleh mahasiswa.

Demikian pengumuman ini kami sampaikan, semoga dapat bermanfaat.
Wassalamualaikum, wr. wb

Tenggarong, 26 Januari 2014
Dosen Pengajar

ttd

Agung Enggal N, SP.,MP

Irigasi dalam Pertanian

Irigasi merupakan kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk mengairi lahan pertanian. Irigasi sudah dikenal sejak jaman peradaban manusia dulu seperti Mesir, Mesopotamia, Cina dan lainnya. Pada dasarnya irigasi dilakukan dengan cara mengalirkan air dari sumbernya (danau/sungai) menuju lahan pertanian. Di era modern ini sudah berkembang berbagai macam jenis metode irigasi untuk lahan pertanian. Ada 4 jenis irigasi yang banyak ditemui saat ini yaitu
1. Irigasi permukaan (surface irrigation)
2. Irigasi bawah permukaan (sub surface irrigation)
3. Irigasi pancaran (sprinkle irrigation)
4. Irigasi tetes (drip irrigation)


Irigasi permukaan merupakan jenis irigasi paling kuno dan pertama di dunia. Irigasi ini dilakukan dengan cara mengambil air langsung dari sumber air terdekat kemudian disalurkan ke area permukaan lahan pertanian mengggunakan pipa/saluran/pompa sehingga air akan meresap sendiri ke pori-pori tanah. Sistem irigasi ini masih banyak dijumpai di sebagian besar masyarakat Indonesia karena tekniknya yang praktis.


Irigasi bawah permukaan adalah irigasi yang dilakukan dengan cara meresapkan air ke dalam tanah dibawah zona perakaran tanaman melalui sistem saluran terbuka maupun dengan pipa bawah tanah.


Irigasi pancaran adalah adalah irigasi modern yang menyalurkan air dengan tekanan sehingga menimbulkan tetesan air seperti hujan ke permukaan lahan pertanian. Pancaran air tersebut diatur melalui mesin pengatur baik manual maupun otomatis. Sistem ini banyak digunakan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, New Zealand dan Australia. Selain untuk pengairan, sistem ini juga dapat digunakan untuk proses pemupukan.


Irigasi tetes adalah sistem irigasi dengan menggunakan pipa atau selang berlubang dengan menggunakan tekanan tertentu yang nantinya air akan keluar dalam bentuk tetesan  langsung pada zona perkaran tanaman.


Sumber: